Tangan kehidupan itu senantiasa bergerak, membuat goresan segala yang pernah diperbuatnya. ia mengukir dan memahat semua yang dilakukan. semua kebajikan, kesalehan, maupun sesal air mata tak akan membatalkan jejak yang pernah ditorehnya. rahasia kehidupan ada ada waktu, waktu terus berjalan membawa suka dan duka para manusia. waktu tidak bisa diputar ulang, sekaligus dia merekam setiap kebenaran dan kebaikan, setiap keburukan dan kejahtan. waktu merekam semua ini, dan suatu ketika nanti dia menyerah semuanya pada pengadilan ilahi.
sungguh sejarah telah mencatat tentang orang-orang hebat, pun para pecundang. sejarah merekam keunggulan dan kehancuran. sejarah merekam ketulusan dan kemunafikan. dalam catatan sejarah, mungkin semakin berlalunya waktu semakin terekam jelas dan luas tentang para pecundang dan munafik. yang memilukan dari rekaman sejarah, sebagian para pecundang dan munafik ini adalah mereka yang berjubahkan kezuhudan.
orang-orang semakin berlomba-lomba mengejar kehancuran di balik topeng kemajuan dan keunggulan. Uang dan materi menjadi tuhan-tuhan baru untuk mengalahkan berhala-berhala. kecantikan sekedar alat, ketampanan menghancurkan sendi-sendi kekeluargaan dan kekerabatan.
sungguh tatanan semesta mulai guncang. cita-cita warga dunia yang mengharapkan adanya perdamaian dan keselamatan masih mengawang-awang. filsafat telah berhamburhamburan di langit semesta, tetapi justru karena ini, dia tidak turun dan menerangi bumi yang semakin gelap gulita.
hanya agama tempat penyelesaian akhir, karena dia adalah terminal akhir yang menghubungkan umat manusia dengan tuhannya. dia adalah mimbar penyeru manusia kepada Dzat yang maha menolong.
sungguh sejarah telah mencatat tentang orang-orang hebat, pun para pecundang. sejarah merekam keunggulan dan kehancuran. sejarah merekam ketulusan dan kemunafikan. dalam catatan sejarah, mungkin semakin berlalunya waktu semakin terekam jelas dan luas tentang para pecundang dan munafik. yang memilukan dari rekaman sejarah, sebagian para pecundang dan munafik ini adalah mereka yang berjubahkan kezuhudan.
orang-orang semakin berlomba-lomba mengejar kehancuran di balik topeng kemajuan dan keunggulan. Uang dan materi menjadi tuhan-tuhan baru untuk mengalahkan berhala-berhala. kecantikan sekedar alat, ketampanan menghancurkan sendi-sendi kekeluargaan dan kekerabatan.
sungguh tatanan semesta mulai guncang. cita-cita warga dunia yang mengharapkan adanya perdamaian dan keselamatan masih mengawang-awang. filsafat telah berhamburhamburan di langit semesta, tetapi justru karena ini, dia tidak turun dan menerangi bumi yang semakin gelap gulita.
hanya agama tempat penyelesaian akhir, karena dia adalah terminal akhir yang menghubungkan umat manusia dengan tuhannya. dia adalah mimbar penyeru manusia kepada Dzat yang maha menolong.
RSS Feed